Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Halo Kawan Puspa, salam sehat selalu dan pada kesempatan kali ini kita bertemu dalam video seri pembelajaran perpajakan dengan saya Budi Harsono Widyaiswara Pusdiklat Pajak
Pada video&#160; ini kita akan membahas mengenai contoh kasus Penghitungan Pajak&#160; Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Undang-undang Pajak Pertambahan&#160; Nilai (PPN). Penjelasan Pasal&#160; 10 Undang-undang PPN menyebutkan, bahwa&#160; berbeda dengan Pajak&#160; Pertambahan Nilai yang dipungut pada setiap tingkat penyerahan, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah hanya dipungut pada tingkat&#160; penyerahan oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah, atau atas impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah. Dengan demikian Pajak Penjualan atas Barang Mewah bukan&#160; merupakan pajak masukan sehingga tidak dapat dikreditkan. Oleh karena itu Pajak Penjualan atas Barang Mewah dapat ditambahkan ke dalam harga Barang Kena Pajak yang bersangkutan atau dibebankan sebagai biaya sesuai ketentuan&#160; perundang-undangan Pajak Penghasilan.