Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Halo Sobat Pemelajar!
Dalam rangka pengembangan SDM, pegawai Kementerian Keuangan berkesempatan mendapatkan short course yang diselenggarakan oleh Australia Awards in Indonesia (AAI)&#160; dalam tema Gender Mainstreaming in the Public Sector. Selain membekali para awardee dengan pengetahuan mengenai konsep pengarusutamaan gender (PUG), pelatihan ini juga memberikan kesempatan untuk dapat melihat secara langsung implementasi PUG sektor publik di Australia. Guna memperluas kemanfaatan pelatihan tersebut, para awardee melakukan diseminasi pengetahuan kepada para pegawai Kementerian Keuangan melalui LOKeR Episode 49 yang telah diselenggarakan pada tanggal 18 November 2022. Bapak Ferry Afi Andi (BKF), Ibu Suska (BKF), Ibu Primadona Harahap (DJP), dan Bapak Abdul Wahid Fajar Amin (BPPK), sebagai narasumber, menjelaskan mengenai lesson learned yang didapatkan dari pelatihan dimaksud.
Terdapat beberapa teori yang membahas penyebab terjadinya gender inequality, yaitu:
1. Social Role Theory
Adanya gender stereotypes yang timbul di masyarakat akibat praktik yang sudah dilakukan sejak dahulu kala dan lama kelamaan dianggap biasa. Misal: pembagian tugas domestik. Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga, sedangkan Bapak mencari nafkah.
2. Structural Inequality Theory
Praktik dan proses yang dilakukan secara terus menerus yang menghasilkan inequality dalam suatu organisasi. Terkadang hal tersebut muncul dari unconscious karena sudah melekat dalam mindset kita. Misal: pegawai perempuan dianggap lebih cocok mengerjakan bagian administrasi, menjadi sekretaris/ bendahara, dll.
3. Konstruksi Sosial Feminin dan Maskulin
Bagaimana masyarakat berpikir tentang karakteristik ideal dari perempuan dan laki-laki. Misal: laki-laki dianggap lebih tegas, rasional, kompetitif, dominan, dan mandiri, sedangkan perempuan lemah lembut, emosional, cenderung mengalah, pasif dan interdependent.
&#160;
Beberapa contoh praktik gender inequality di dunia kerja adalah sebagai berikut:
1. Pembedaan kesempatan
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Rekrutmen, seleksi, dan penempatan</li>
</ul>
Contoh: panitia seleksi yang memiliki mindset jabatan tertentu hanya cocok dijabat oleh laki-laki.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Pembelajaran dan pengembangan</li>
</ul>
Contoh: pelatihan dalam rangka mempersiapkan kandidat jabatan tertentu yang pesertanya didominasi oleh laki-laki.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Manajemen kinerja</li>
</ul>
Contoh: perempuan dianggap kurang produktif (tidak bisa lembur), padahal secara output bisa saja tidak kalah dari laki-laki.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penghargaan dan pengakuan</li>
</ul>
2. Kebijakan dan program yang tidak mendorong kesetaraan
3. Kondisi kerja yang tidak aman
4. Kebiasaan dan pemikiran yang tidak menghargai kontribusi pegawai lain
5. Diskriminasi, pelecehan, intimidasi
&#160;
Pentingnya Gender Equality berkaitan dengan hak asasi dan perspektif ekonomi. Berdasarkan hasil studi oleh World Bank, jika gender employment gaps dihilangkan maka terdapat potensi kenaikan GDP per capita sebesar 20%. Selain itu, berdasarkan hasil studi McKinsey Global Institute, apabila kesempatan di labor markets antara laki-laki dan perempuan sama, maka dapat meningkatkan global annual GDP sebesar 26% di tahun 2025. Berdasarkan kedua studi tersebut, dapat diketahui bahwa akan ada potensi kenaikan GDP apabila terjadi peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi.
&#160;
Gender mainstreaming adalah mengintegrasikan gender equality perspectives ke dalam semua unsur policy process mulai dari penyusunan, penganggaran, pelaksanaan, termasuk monitoring dan evaluasi. Dalam mendukung gender mainstreaming, di Indonesia sudah ada Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Instruksi tersebut ditujukan kepada Menteri, Kepala Lembaga, Kepada Daerah, dll untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
&#160;
Beberapa poin yang dapat diambil sebagai Lesson Learned dari short course di Australia adalah sebagai berikut.
1. Gender mainstreaming is everyone&#8217;s business.
2. Equality is same access opportunity. Equity is everyone treated fairly and given what they needed to equally access opportunity.
3. Gender Awareness di Australia sudah lebih baik dibandingkan Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya parental leave, day care, flexible working, gender quota, dll di setiap unit kerja di Australia, sedangkan di Indonesia masih terbatas.
4. Gender Quota dalam parlementer di Australia menggunakan rasio 40:40:20 (40% wanita, 40% pria, dan 20% all gender), sedangkan di Indonesia adalah sebesar 30% untuk wanita (dalam hal kesempatan, belum kepastian untuk terpilih).
5. Wrap Up:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Data is critical</li>
</ul>
Keberadaan data sangatlah penting untuk mengevaluasi pengarusutamaan gender kedepannya.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Setting Agenda &amp; Priority due to limited resources</li>
</ul>
Karena terbatasnya sumber daya namun banyak hal yang harus dilakukan, maka perlu dilakukan setting agenda dan prioritas.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Commitment from Leaders</li>
</ul>
Perlu adanya pemimpin yang commit, aware dan concern dengan pengarusutamaan gender di unit kerja.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Stakeholders Acceptance</li>
</ul>
Pihak-pihak yang nantinya terdampak oleh kebijakan pengarusutamaan gender harus dipastikan dapat menerima kebijakan tersebut.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Monitoring and Evaluation to assess Effectiveness of the Program is Important</li>
</ul>
&#160;
Saksikan tayangan lengkap kegiatan LOKeR Episode 49 pada youtube BPPK Kemenkeu RI melalui tautan <a href="https://bit.ly/youtubeloker49">https://bit.ly/youtubeloker49</a>. Materi dapat diunduh pada tautan <a href="https://bit.ly/materiloker49">https://bit.ly/materiloker49</a>.&#160;
Sobat Pemelajar, jangan lupa ikuti terus LOKeR yang diselenggarakan secara rutin setiap hari Jumat, pukul 13.30 WIB.&#160; Informasi lengkap dapat diakses melalui tautan link <a href="https://linktr.ee/lokerkemenkeu">https://linktr.ee/lokerkemenkeu</a>.
Kita pemelajar, belajar tanpa batas