Direktorat Jenderal Perbendaharaan

KPPN Jakarta IV mengakui bahwa keberagaman demografis di lingkungan kerja, yang terdiri dari Gen X (Senior), Millennials (Gen Y), dan Gen Z, adalah aset strategis yang harus dikelola dengan bijak. Lintas generasi didefinisikan sebagai interaksi, komunikasi, dan kolaborasi yang bertujuan untuk pertukaran nilai, pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di antara kelompok usia yang berbeda.&#160;
Strategi ini vital karena adanya perbedaan nilai dan gaya kerja yang menjadi akar munculnya stigma. Gen X (1965&#8211;1979) yang menghargai Loyalitas dan Tanggung Jawab cenderung bekerja dengan disiplin dan struktur formal, namun sering distigma sebagai pihak yang kaku oleh junior. Sebaliknya, Millennials (1980&#8211;1994) yang mengutamakan Fleksibilitas dan Ruang Berkembang, serta Gen Z (1995&#8211;2009) yang cepat beradaptasi dengan Digitalisasi dan Kreativitas, terkadang dianggap kurang sabar atau kurang fokus pada hierarki oleh senior. Miskomunikasi dan jarak yang timbul akibat perbedaan ini adalah tantangan utama.
perbedaan generasi bukanlah penghalang, melainkan sumber kekuatan kolektif ("Bersama, Berbeda Itu Kekuatan"). Untuk memanfaatkan kekuatan ini, setiap generasi harus dilihat sebagai pelengkap: Gen X memberikan stabilitas, pengalaman, dan kedewasaan dalam keputusan; Millennials menyumbang inovasi dan kolaborasi; sementara Gen Z memberikan kreativitas dan kemampuan digitalisasi yang esensial untuk modernisasi layanan. Untuk memastikan kolaborasi ini berjalan sukses, diperlukan empat kunci utama :
<ol style="text-align: justify;">
<li>Saling menghargai</li>
<li>Membangun komunikasi dua arah yang aktif</li>
<li>Menumbuhkan empati antar generasi</li>
<li>Mendorong kolaborasi dalam tim lintas usia</li>
</ol>
Lebih lanjut, peran pimpinan sangat krusial, pimpinan harus bertindak sebagai fasilitator yang menciptakan ruang aman bagi semua suara dan menjadi role model dalam praktik kerja lintas generasi. Dengan implementasi strategi ini, KPPN Jakarta IV bertujuan untuk menciptakan budaya kerja yang inklusif, adaptif, dan mampu memaksimalkan kontribusi seluruh pegawainya.