Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Sejak diluncurkan pada tahun 2015, Dana Desa telah menjadi salah satu kebijakan fiskal strategis dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran. Pemerintah telah mengalokasikan lebih dari Rp539 triliun hingga tahun 2023 untuk memperkuat pembangunan di hampir 75.000 desa&#160;. Dana ini menjadi tumpuan pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas hidup masyarakat, hingga penguatan ekonomi lokal. Namun, seiring besarnya anggaran yang digelontorkan, tantangan dalam pengelolaannya juga semakin kompleks. Berbagai kasus penyimpangan, lemahnya transparansi, serta ketimpangan kapasitas sumber daya manusia masih menjadi masalah laten yang mengancam efektivitas kebijakan ini.
Dalam konteks ini, muncul sejumlah inisiatif baik dari desa-desa yang mampu mengelola Dana Desa secara produktif dan akuntabel. Salah satunya adalah Desa Sungsang IV di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Terletak di wilayah pesisir yang kaya sumber daya laut, desa ini berhasil melakukan transformasi tata kelola Dana Desa dengan mengedepankan transparansi, partisipasi, dan pengembangan ekonomi lokal berbasis&#160;potensi perikanan dan wisata bahari. Praktik baik dari Desa Sungsang IV memberikan pelajaran penting bagi pengelolaan Dana Desa di wilayah lain, khususnya desa-desa pesisir yang menghadapi tantangan serupa.
-
Haura Zhafira - STIE Mulia Darma Pratama Palembang, merupakan Juara 2 Penulisan Artikel pada KM Nexus Competition for Public: Sumatera dan Kalimantan, Kemenkeu Learning Festival 2025.