Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Pada video ini, kita akan belajar bagaimana caranya menyusun perhitungan biaya pokok produksi pada Departemen pertama pada sebuah pabrik yang menerapkan proses costing dengan metode average atau rata-rata, berdasarkan buku horngren.&#160;
Proses costing adalah sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang dengan proses yang terus menerus. Dalam proses costing, biaya produksi dialokasikan ke produk berdasarkan unit ekuivalen yang dihasilkan.
Metode average (rata-rata) adalah metode alokasi biaya produksi yang menganggap bahwa biaya produksi yang ada di awal proses akan dialokasikan secara rata-rata ke semua produk yang dihasilkan.
Dalam metode average, unit ekuivalen yang dihasilkan dihitung tanpa mempertimbangkan tingkat penyelesaian WIP awal.
pada video ini, dijelaskan langkah-langkah dalam menghitung biaya produksi dengan metode average sebagai berikut:
<ol data-sourcepos="9:1-14:0">
<li data-sourcepos="9:1-9:125">Hitung arus fisik barang. Arus fisik barang menunjukkan jumlah unit yang masuk, diproses, dan keluar dari proses produksi.</li>
<li data-sourcepos="10:1-10:189">Hitung unit ekuivalen. Unit ekuivalen menunjukkan jumlah unit yang selesai diproses secara keseluruhan, baik unit yang masuk pada periode sekarang maupun unit yang masih ada di WIP awal.</li>
<li data-sourcepos="11:1-11:140">Hitung biaya yang dipertanggungjawabkan. Biaya yang dipertanggungjawabkan adalah total biaya produksi yang dibebankan ke proses produksi.</li>
<li data-sourcepos="12:1-12:136">Hitung biaya per unit ekuivalen. Biaya per unit ekuivalen adalah total biaya yang dipertanggungjawabkan dibagi dengan unit ekuivalen.</li>
<li data-sourcepos="13:1-14:0">Hitung pembebanan biaya ke unit yang telah selesai dan saldo akhir WIP. Pembebanan biaya ke unit yang telah selesai dilakukan dengan mengalikan biaya per unit ekuivalen dengan unit ekuivalen yang dihasilkan. Saldo akhir WIP dihitung dengan mengurangi unit ekuivalen yang dihasilkan dari unit ekuivalen yang masuk.</li>
</ol>
Kasus ini terjadi pada perusahaan furniture di mana perusahaan mengolah material, yang pertama pada departemen cutting. Dari departemen cutting, barang akan ditransfer pada departemen kedua yaitu departemen assmbly. Proses produksi selesai dan akan menghasilkan barang jadi berupa furniture. Pada video kali ini, kita akan membahas proses pada departemen cutting atau departemen pertama.