Direktorat Jenderal Perbendaharaan

<p>Redenominasi Venezuela dan Indonesia memiliki perbedaan mendasar. Venezuela melakukan redenominasi di tengah hiperinflasi ekstrem, ketika mata uang hampir kehilangan fungsinya dan kebijakan dilakukan secara terpaksa tanpa dukungan institusi yang kuat. Sebaliknya, redenominasi Indonesia direncanakan dalam kondisi ekonomi stabil, inflasi rendah, dan sistem keuangan yang kredibel. Tujuannya bukan menyelamatkan mata uang yang runtuh, tetapi menyederhanakan transaksi dan meningkatkan efisiensi. Pengalaman Venezuela menjadi pelajaran penting bahwa redenominasi hanya efektif jika dilakukan di saat stabil dan disertai disiplin fiskal serta kepercayaan publik yang kuat bagi Indonesia, terutama untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dan memastikan implementasi kebijakan berjalan lebih terarah, efektif, dan memberi manfaat jangka panjang.</p>