Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Pencampuran Etil Alkohol Dalam Rangka Pembebasan Cukai
Pencampuran etil alkohol dalam rangka pembebasan cukai adalah proses pencampuran etil alkohol murni dengan bahan tertentu (seperti Bitrex atau isopropil alkohol) di lokasi pabrik setelah keluar dari tangki penimbunan, sehingga menjadi "etil alkohol campur" yang tidak layak minum tetapi masih bisa digunakan sebagai bahan baku atau penolong untuk tujuan non-konsumsi. Proses ini bertujuan agar etil alkohol tersebut tidak disalahgunakan untuk minuman beralkohol, yang dikenakan cukai.
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-16/BC/2024 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencampuran dan Perusakan Etil Alkohol yang Mendapat Pembebasan Cukai disampaikan bahwa Barang kena cukai berupa etil alkohol yang mendapat Pembebasan Cukai harus dilakukan pencampuran sebelum pengeluaran dari Pabrik, Tempat Penyimpanan, atau impor.
Pencampuran sebagaimana dimaksud dilakukan melalui penambahan etil alkohol dengan bahan pencampur menghasilkan Etil Alkohol Campur, Pencampuran tersebut dapat dilakukan di Pabrik atau Tempat Penyimpanan, untuk etil alkohol yang dibuat di Indonesia; atau Kawasan Pabean, Tempat Penimbunan Sementara, atau tempat lain yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan, untuk etil alkohol asal impor.
&#160;
(Tim Cukai KPPBC TMP B Surakarta)