Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Artikel ini merupakan bagian terakhir dari rangkaian artikel terkait penggunaan median sebagai ukuran pemusatan.&#160; Median sering diabaikan karena umumnya orang menggunakan mean sebagai acuan ukuran pemusatan. Sebagai lanjutan dari artikel bagian 1 dan 2 yang menjelaskan praktik penggunaan median dalam rangka mengetahui dan mengukur return on education di Indonesia, bagian 3 mencoba mengulas perbandingan antara hasil perhitungan dengan menggunakan median dan hasil perhitungan dengan menggunakan mean.
Return on education sendiri merupakan sebuah ukuran atas manfaat investasi pendidikan terhadap individu. Secara logika, setiap satu tahun dari waktu yang dialokasikan untuk menempuh pendidikan, seyogianya memberi tambahan manfaat untuk periode selanjutnya.&#160;Return on education mengukur seberapa jauh satu tahun melanjutkan pendidikan berdampak terhadap penambahan penghasilan untuk periode-periode selanjutnya.
Dalam rangka mengukur&#160;return on education&#160;dimaksud, perlu terlebih dahulu dihitung besarnya penghasilan dari individu pekerja per jenjang pendidikan. Mengingat tidak tersedianya data yang mendokumentasikan kehidupan dari tiap-tiap individu sepanjang karirnya, diperlukan pendekatan dengan metode lain.
Artikel ini menjelaskan penggunaan median dengan mengelaborasi metode estimasi&#160;Synthetic Worklife Earning&#160;(SWE) yang dikembangkan oleh U.S. Census Bureau untuk melihat disparitas penghasilan per jenjang pendidikan yang selanjutnya digunakan untuk menghitung&#160;Return on Education&#160;di Indonesia.