Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

<p>Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menerapkan manajemen risiko sebagai instrumen strategis untuk mendukung fungsi utama organisasi, yaitu fasilitasi perdagangan, perlindungan masyarakat, serta optimalisasi penerimaan negara. Implementasi manajemen risiko berlandaskan pada visi menjadi institusi kepabeanan dan cukai terkemuka, sejalan dengan misi Kementerian Keuangan. Penerapan ini mencakup identifikasi, analisis, evaluasi, serta mitigasi risiko terhadap 11 sasaran strategis dengan total 22 potensi risiko, antara lain penyalahgunaan wewenang, ketidakpatuhan pengguna jasa, serta kekalahan sengketa di Pengadilan Pajak. DJBC mengadopsi struktur &#8220;Three Lines Model&#8221; untuk memastikan pengendalian yang akuntabel melalui kolaborasi antara pemilik risiko, unit kepatuhan, hingga pengawas fungsional. Selain itu, budaya sadar risiko diperkuat melalui komitmen pimpinan, integrasi risiko dalam proses bisnis, edukasi berkelanjutan, serta penghargaan bagi unit berprestasi. Dengan tata kelola yang terukur, DJBC berupaya menjaga keandalan layanan publik, memperkuat reputasi institusi, dan meminimalkan dampak risiko terhadap penerimaan maupun kepentingan nasional<button class="ms-1 flex h-[22px] items-center rounded-xl px-2 relative bottom-[-2px] text-token-text-secondary! hover:bg-token-bg-secondary dark:bg-token-main-surface-secondary dark:hover:bg-token-bg-secondary bg-[#f4f4f4] "></button></p>