Direktorat Jenderal Anggaran

<p>Belanja Subsidi dan Kompensasi Listrik telah mencapai Rp120 triliun pada TA 2022. &#160;Nilai subsidi dan kompensasi yang tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun telah mengurangi kemampuan dan kesempatan negara untuk membiayai kebutuhan masyarakat yang lebih produktif, misalnya pembangunan infrastruktur, penyelenggaran pendidikan dan penyediaan layanan kesehatan karena 40 persen-50 persen dari total belanja dinikmati untuk kebutuhan konsumtif yaitu golongan Rumah Tangga. Jika kelompok rumah tangga tersebut dibedah lagi, kita menemukan bahwa penerima manfaat subsidi dan kompensasi adalah masyarakat golongan menengah hingga atas. Per 31 Desember 2022, jumlah pelanggan rumah tangga penerima subsidi dan kompensasi sudah mencapai 85,49 juta. Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin yang dilaporkan oleh BPS per 31 Maret 2023, yaitu 25,9 juta.</p>