Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Lateral leadership memberikan kesempatan yang sama untuk setiap orang dalam memerankan dirinya sebagai pemimpin dan memengaruhi orang lain. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai kesehatan organisasi dan mempercepat ketercapaian tujuan organisasi. Lateral leadership bertujuan untuk menjadi solusi atas ketidakmampuan kepemimpinan hierarki dalam memecahkan semua permasalahan. Lateral leadership juga akan mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan kreativitas anggota tim. Struktur lateral leadership yakni tanpa otoritas, tidak top down, peer to peer, dan organisasi matriks dengan proyek lintas fungsi.
Lateral leadership merupakan hal baru yang merupakan perubahan pola kerja dari yang sebelumnya hierarki menjadi squad team yang terdiri dari jabatan fungsional. Pola kerja hierarki dipandang lama dalam merespon perubahan, maka lateral leadership ini akan meresponnya lebih cepat dan organisasi menjadi agile terhadap perubahan apapun yang terus terjadi. Namun demikian, lateral leadership yang diterapkan dalam organisasi matrix memiliki tantangan tersendiri, meliputi sistem pelaporan yang kompleks, respon komunikasi yang lambat, konflik pedoman yang formal struktur dan matriks, power struggles, dan prioritas pekerjaan.
Langkah besar terkait dengan leadership ini harus diambil karena perubahan tidak pernah bertanya kesiapan kita, ia berjalan begitu saja, dan kita sebagai organisasi harus adaptif, bergerak cepat, namun tetap memperhatikan aspek kemanusiaan karena lateral leadership tidak hanya tentang target kinerja, melainkan menciptakan organisasi yang sehat, nyaman dalam kedewasaannya.