Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Ketahanan Pangan merupakan salah satu program prioritas nasional yang tercantum dalam Asta Cita, yaitu &#8220;Memantapkan Sistem Ketahanan Keamanan Negara dan Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada Pangan, Energi, Air, Ekonomi Syariah, Ekonomi Digital, Ekonomi Hijau, dan Ekonomi Biru&#8221;. Untuk mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan tersebut, Pemerintah mengalokasikan dana APBN untuk mendukung peningkatan produksi pangan di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di wilayah Manggarai Raya dan Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan wilayah kerja KPPN Ruteng.&#160; Dana APBN untuk mendukung ketahanan pangan di Manggarai Raya dan Kab. Ngada, dialokasikan dalam bentuk dana DAK Fisik, yaitu untuk Bidang Pertanian, Irigasi, serta Kelautan dan Perikanan, yang mencapai Rp18,78 miliar di tahun 2025. Serta Dana Desa Earmark Ketahanan Pangan sebesar Rp100,19 miliar di tahun 2025.&#160; Dukungan APBN tersebut terbukti efektif dalam menujudkan ketahanan pangan di wilayah Manggarai Raya dan Kab. Ngada, salah satunya adalah dalam hal produktivitas padi yang terus terjaga dan meningkat. Selain produksi padi sebagai makanan pokok masyarakat, di wilayah Manggarai Raya dan Kab. Ngada juga merupakan daerah penghasil tanaman hortikultura, seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman rempah (seperti jahe, kunyit, bawah merah, bawang putih, dan sebagainya), sehingga ketersediaan komoditas tersebut selalu ada di pasar, khususnya pasar tradisional. Alokasi dana APBN untuk mewujudkan ketahanan pangan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat (khususnya petani), sehingga meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Selain produksi tanaman pangan dan hortikultura, komoditas peternakan dan perikanan juga selalu tersedia di pasar, seperti daging ayam, ikan, daging sapi, dan juga daging babi, sehingga laju inflasi untuk kelompok pengeluaran Makanan Minuman, dan Tembakau sangat terkendali, yaitu pada kisaran angka 0,90% s.d. 4,74%.&#160; Dengan lahan pertanian seluas sekitar 66.800 hektar, yang terbentang dari Labuan Bajo sampai Bajawa, Manggarai Raya dan Kab. Ngada memiliki modal yang sangat kuat untuk menjadi masyarakat mandiri di bidang pangan. Dengan semangat kerja masyarakatnya, serta didukung dengan tata Kelola yang baik dan alokasi dana APBN dan APBD yang cukup, ketahanan pangan Manggarai Raya dan Kab. Ngada ke depan akan mencapai swasembada pangan.